Cabe rawit ialah salah satu jenis tumbuhan dari golongan holtikultura yang ketika ini banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat sebagai penambah cita rasa dan selera makan. Untuk Anda penggemar masakan pedas, bagaimana alhasil jika Anda memasak tanpa menambahkan pedas dari cabai rawit, niscaya rasanya ada yang sedikit kurang serta akan terasa hambar. Oleh lantaran itu, pada kesempatan kali ini akan dipaparkan klarifikasi wacana budidaya cabai rawit, namun menggunakan sistem bendengan dengan pinjaman mulsa plastik.
1. Penempatan Lokasi
Tahapan menentukan area lokasi budidaya sangat penting guna Anda kerjakan lebih dahulu, lantaran tumbuhan cabai rawit ini sanggup berkembang dengan baik jika keperluan tumbuhan guna hidupnya sudah terpenuhi. Dalam hal ini cara penanaman cabai rawit yang baik amat tergantung dimana letak Anda menjalankan budidaya cabai rawit.
2. Pengaturan Lahan
Untuk cara menanam cabai rawit pada tahapan kali ini, Anda harus memperhatikan betul langkah-langkah pengolahan lahan secara baik dan juga benar, adapun beberapa tahapan yang perlu Anda kerjakan ialah sebagai berikut :
- Cangkul ataupun bajak lahan guna menggemburkan dan juga membuang gulma ataupun tumbuhan bekas dari penanaman sebelumnya, sehabis itu diamkan lahan sekitar beberapa hari.
- Guna lahan yang begitu asam yakni mempunyai PH kurang dari 5, jadi cara penanaman cabai rawit pada tahap ini, Anda membutuhkan aksesori kapur dolomite. Berikan kapur ini ketika proses pembajakan serta diamkan kurang lebih sekitar 1 ahad guna memastikan bahwa PH tanah sudah netral.
- Sesudah proses pengapuran rampung, beri aksesori pupuk sangkar guna menambah unsur hara yang diharapkan tumbuhan cabai rawit dengan tingkat takaran 1 ton per hektar lahan.
- Sesudah pemupukan, diamkan lahan sekitar 1 ahad semoga pupuk sangkar sanggup meresap tepat ke lahan tanam.
- Sesudah itu, cara penanaman cabai rawit yang baik dan benar ialah dengan menciptakan bedengan atau gundukan diatas lahan dengan lebar sekitar 1 meter, tinggi 30 cm, dan ukuran panjang sanggup diadaptasi dengan lokasi ataupun kondisi lahan Anda.
- Beri juga jarak antar bedengan yang sanggup Anda fungsikan sebagai selokan atau parit dengan jarak sekitar 50-80cm.
- Sesudah itu tutuplah bedengan tersebut dengan mulsa plastik. Pemasangan mulsa plastik sanggup dipasang ketika siang hari disaat panas terik matahari. Lalu, pada pinggiran mulsa plastik sanggup Anda berikan pasak bambu berbentuk U semoga posisi mulsa lebih rapat dan nampak kencang. Selanjutnya, buatlah lubang-lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas.
- Untuk jarak antar lubang tanam lebih baik Anda beri jarak berkisar 50-60 cm dengan menggunakan contoh zig zag.
- Biarkan dahulu bedengan yang telah tertutup mulsa plastik tersebut sekitar 1 ahad lamanya sebelum proses penanaman akan dimulai.
Baca Juga :
Cara Budidaya Sawi yang Benar dengan Polybag
Manfaat Plastik UV Untuk Greenhouse dan Pengeringan (Penjemuran)
Menjaga Kualitas Panen Wortel Dengan Waring Sayur
3. Pemilihan Bibit
Anda perlu memperoleh bibit cabai rawit yang varietas unggulan dan terbaik, semoga nanti hasil yang Anda peroleh juga sesuai dengan yang Anda harapkan. Karena, sanggup jadi percuma juga cara menanam cabai rawit sudah dirasa tepat, tetapi dengan bibit yang kurang baik sanggup menghasilkan panen cabai yang kurang maksimal dan tidak bagus.
Lebih baik Anda menentukan bibit cabai rawit yang berasal dari varietas unggulan serta telah terbukti uji kualitasnya, terbebas dari banyak sekali hama dan penyakit, dan juga mempunyai hasil panenan melimpah. Sesudah bibit Anda dapatkan, rendam bibit tersebut dengan larutan POC NASA yang berdosis 1 tutup per liter air hangat guna merangsang perkecambahan bibit dari cabai rawit.
4. Penyemaian Bibit
Sesudah bibit cabai berkecambah, tahap berikutnya pada cara budidaya cabai rawit ialah menyemai bibit-bibit cabai rawit yang telah berkecambah tersebut. Arah untuk persemaian dibuat dengan sedemikian rupa dan menghadap ke arah timur dan juga sanggup Anda berikan naungan plastik.
Guna media tanam persemaian sendiri, sanggup terbuat dari banyak sekali adonan pupuk sangkar yang telah masak serta pula tanah dengan perbandingan angka 1 : 3. Kemudian, masukkan adonan media persemaian tadi ke dalam wadah polybag yang ukurannya 4 x 6 cm.
5. Penanaman Bibit
Sesudah bibit didalam media persemaian sudah berusia 4 ahad serta telah keluar daunnya, jadi waktunya untuk Anda memindahkan bibit cabai rawit ke media tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pilih bibit yang sehat, pertumbuhan yang mulus serta bebas dari hama penyakit dan juga berdaun setidaknya 2-6 helai tiap bibitnya.
Lebih baik cara menanam cabai rawit dikerjakan ketika pagi maupun sore hari semoga bibit tidak cepat layu. Lepaskan wadah polybag dari bibit secara perlahan dan hati-hati semoga tak merusak akar tumbuhan dari cabai rawit, masukkan ke lubang tanam kemudian tutuplah dengan tanah namun hanya sebatas ujung pangkal bibit cabai rawit saja.
6. Pemeliharaan Cabe
Tahapan cara budidaya cabai rawit berikutnya ialah proses pemeliharaan tumbuhan cabai rawit. Pemeliharaan atau perawatan pada umumnya mencakup penyulaman, penjarangan, penyiangan, pemupukan susulan dan juga tak lupa penyiraman tumbuhan cabai rawit yang penting untuk Anda kerjakan dengan teratur dan benar.
7. Pemanenan Cabe
Ketika cabai rawit sudah berumur sekitar 60-80 hari, umumnya tumbuhan cabai rawit telah sanggup Anda panen. Pemanenan sendiri dikerjakan terus menerus tiap 2-3 hari sekali tergantung juga dari hasil buah cabai rawit yang Anda tanamankan.
Panen dikerjakan ketika waktu pagi hari dengan menggunakan pinjaman gunting panen, potong dan ambilah cabai rawit yang telah matang tetapi yang tak terlalu tua. Sesudah dipetik, simpanlah cabai rawit ditempat yang rindang atau teduh serta tak lembab guna menghindari bahaya jamur.
1. Penempatan Lokasi
Tahapan menentukan area lokasi budidaya sangat penting guna Anda kerjakan lebih dahulu, lantaran tumbuhan cabai rawit ini sanggup berkembang dengan baik jika keperluan tumbuhan guna hidupnya sudah terpenuhi. Dalam hal ini cara penanaman cabai rawit yang baik amat tergantung dimana letak Anda menjalankan budidaya cabai rawit.
2. Pengaturan Lahan
Untuk cara menanam cabai rawit pada tahapan kali ini, Anda harus memperhatikan betul langkah-langkah pengolahan lahan secara baik dan juga benar, adapun beberapa tahapan yang perlu Anda kerjakan ialah sebagai berikut :
- Cangkul ataupun bajak lahan guna menggemburkan dan juga membuang gulma ataupun tumbuhan bekas dari penanaman sebelumnya, sehabis itu diamkan lahan sekitar beberapa hari.
- Guna lahan yang begitu asam yakni mempunyai PH kurang dari 5, jadi cara penanaman cabai rawit pada tahap ini, Anda membutuhkan aksesori kapur dolomite. Berikan kapur ini ketika proses pembajakan serta diamkan kurang lebih sekitar 1 ahad guna memastikan bahwa PH tanah sudah netral.
- Sesudah proses pengapuran rampung, beri aksesori pupuk sangkar guna menambah unsur hara yang diharapkan tumbuhan cabai rawit dengan tingkat takaran 1 ton per hektar lahan.
- Sesudah pemupukan, diamkan lahan sekitar 1 ahad semoga pupuk sangkar sanggup meresap tepat ke lahan tanam.
- Sesudah itu, cara penanaman cabai rawit yang baik dan benar ialah dengan menciptakan bedengan atau gundukan diatas lahan dengan lebar sekitar 1 meter, tinggi 30 cm, dan ukuran panjang sanggup diadaptasi dengan lokasi ataupun kondisi lahan Anda.
- Beri juga jarak antar bedengan yang sanggup Anda fungsikan sebagai selokan atau parit dengan jarak sekitar 50-80cm.
- Sesudah itu tutuplah bedengan tersebut dengan mulsa plastik. Pemasangan mulsa plastik sanggup dipasang ketika siang hari disaat panas terik matahari. Lalu, pada pinggiran mulsa plastik sanggup Anda berikan pasak bambu berbentuk U semoga posisi mulsa lebih rapat dan nampak kencang. Selanjutnya, buatlah lubang-lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas.
- Untuk jarak antar lubang tanam lebih baik Anda beri jarak berkisar 50-60 cm dengan menggunakan contoh zig zag.
- Biarkan dahulu bedengan yang telah tertutup mulsa plastik tersebut sekitar 1 ahad lamanya sebelum proses penanaman akan dimulai.
Baca Juga :
Cara Budidaya Sawi yang Benar dengan Polybag
Manfaat Plastik UV Untuk Greenhouse dan Pengeringan (Penjemuran)
Menjaga Kualitas Panen Wortel Dengan Waring Sayur
3. Pemilihan Bibit
Anda perlu memperoleh bibit cabai rawit yang varietas unggulan dan terbaik, semoga nanti hasil yang Anda peroleh juga sesuai dengan yang Anda harapkan. Karena, sanggup jadi percuma juga cara menanam cabai rawit sudah dirasa tepat, tetapi dengan bibit yang kurang baik sanggup menghasilkan panen cabai yang kurang maksimal dan tidak bagus.
Lebih baik Anda menentukan bibit cabai rawit yang berasal dari varietas unggulan serta telah terbukti uji kualitasnya, terbebas dari banyak sekali hama dan penyakit, dan juga mempunyai hasil panenan melimpah. Sesudah bibit Anda dapatkan, rendam bibit tersebut dengan larutan POC NASA yang berdosis 1 tutup per liter air hangat guna merangsang perkecambahan bibit dari cabai rawit.
4. Penyemaian Bibit
Sesudah bibit cabai berkecambah, tahap berikutnya pada cara budidaya cabai rawit ialah menyemai bibit-bibit cabai rawit yang telah berkecambah tersebut. Arah untuk persemaian dibuat dengan sedemikian rupa dan menghadap ke arah timur dan juga sanggup Anda berikan naungan plastik.
Guna media tanam persemaian sendiri, sanggup terbuat dari banyak sekali adonan pupuk sangkar yang telah masak serta pula tanah dengan perbandingan angka 1 : 3. Kemudian, masukkan adonan media persemaian tadi ke dalam wadah polybag yang ukurannya 4 x 6 cm.
5. Penanaman Bibit
Sesudah bibit didalam media persemaian sudah berusia 4 ahad serta telah keluar daunnya, jadi waktunya untuk Anda memindahkan bibit cabai rawit ke media tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pilih bibit yang sehat, pertumbuhan yang mulus serta bebas dari hama penyakit dan juga berdaun setidaknya 2-6 helai tiap bibitnya.
Lebih baik cara menanam cabai rawit dikerjakan ketika pagi maupun sore hari semoga bibit tidak cepat layu. Lepaskan wadah polybag dari bibit secara perlahan dan hati-hati semoga tak merusak akar tumbuhan dari cabai rawit, masukkan ke lubang tanam kemudian tutuplah dengan tanah namun hanya sebatas ujung pangkal bibit cabai rawit saja.
6. Pemeliharaan Cabe
Tahapan cara budidaya cabai rawit berikutnya ialah proses pemeliharaan tumbuhan cabai rawit. Pemeliharaan atau perawatan pada umumnya mencakup penyulaman, penjarangan, penyiangan, pemupukan susulan dan juga tak lupa penyiraman tumbuhan cabai rawit yang penting untuk Anda kerjakan dengan teratur dan benar.
7. Pemanenan Cabe
Ketika cabai rawit sudah berumur sekitar 60-80 hari, umumnya tumbuhan cabai rawit telah sanggup Anda panen. Pemanenan sendiri dikerjakan terus menerus tiap 2-3 hari sekali tergantung juga dari hasil buah cabai rawit yang Anda tanamankan.
Panen dikerjakan ketika waktu pagi hari dengan menggunakan pinjaman gunting panen, potong dan ambilah cabai rawit yang telah matang tetapi yang tak terlalu tua. Sesudah dipetik, simpanlah cabai rawit ditempat yang rindang atau teduh serta tak lembab guna menghindari bahaya jamur.
Komentar
Posting Komentar