Tips Tani - Budidaya Flora Padi Lebak

Lahan rawa mempunyai tugas penting dalam upaya mempertahankan swasembada beras dan mencapai swasembada pangan lainnya mengingat semakin berkurangnya lahan subur untuk area pertanian. Kata lebak diambil dari bahasa jawa yang berarti lembah atau tanah rendah. Rawa lebak secara khusus diartikan sebagai daerah rawa dengan bentuk wilayah berupa cekungan dan merupakan wilayah yang dibatasi oleh satu atau dua tanggul sungai atau antara dataran tinggi dengan tanggul sungai.

Syarat Tumbuh

Pertumbuhan tumbuhan padi di tanah lebak sanggup berlangsung baik, asalkan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-Di isu terkini kemarau, air tanah lebak (rawa) mengalir perlahan-lahan dan tidak sanggup kering
-Dipenghujung isu terkini panas, pada waktu lebak kering selama 1-2 bulan, padi diusahakan mendekati dewasa, lantaran pada waktu itu sangat baik untuk proses kematangan buah padi
-Panen, panen harus selasai pada dikala air menggenangi tanah lebak di awal isu terkini hujan

Persiapan Tanam

Dalam persemaian padi lebak, hal-hal yang perlu dilaksanakan yaitu lahan (media pertanaman) harus diperhatikan dikala yang manis yakni dengan cara melaksanakan rotasi tanah pada awal isu terkini panas (kira-kira bulan maret/april). Karena tanah lebak bertekstur lumpur, maka pengolahan tanahnya berbeda dengan pengolahan tanah padi sawah. Pada tanah lebak pengolahan tanah tersebut cukup dengan cara membersihkan flora liar saja.

Persemaian

Dalam persemaian padi lebak sanggup dilakukan dengan 2 cara persemaian yaitu:

A. Persemaian terapung

Persemaian yang dilakukan diatas permukaan air dengan dukungan rakit, alasannya ialah pada waktu tinggi air pada tanah lebak masih diatas 40 cm. persemaian tersebut sanggup dilanjutkan dengan persemaian lanjutan pada tanah lebak yang dangkal airnya. Persemaian denga cara ini sanggup dilakukan dua atau tiga kali

Cara pelaksanaan

1). Awalnya di bikin persemaian berukuran 3x1 meter dengan menggunakan bibit sebanyak 1 kg, yang dilakukan diatas rakit khusus untuk persemaian
2). Benih yang sebelumnya sudah dikecambahkan di tangkarkan di persemaian dengan jarak 8x10 cm, masing-masing 2-3 sendok makan, lalu ditutup daun pisang selama satu ahad
3). Selama bibit berumur satu minggu, maka daun epilog tadi harus dibuang dan semai dibiarkan tumbuh tanpa pelindung
4). Benih segara dibudidayakan, jikalau tinggi air ditanah lebak telah menurun menjadi 30-40 cm dan benih sudah berusia 3 minggu
5). Jika tinggi air di tanah lebak masih diatas 40 cm, maka benih masih sanggup dipertahankan. Akan tetapi bibit tadi harus di pindahkan pada tanah yang dangkal airnya (20-30 cm)
6). Luas persemaian ke-2 ialah 5 atau 6 kali luas persemaian sebelumnya dengan tujuan buat penjarangan
7). Cara penyemaian kedua sanggup dilakukan sebagai berikut: mula-mula ujung bibit dipotong, sehingga tinggi bibit menjadi 20-30 cm dan tiap rumpun ditanam 2-3 bibit kedalam penanaman (semai) 5 cm jarak tanam 15x15 cm
8). Persemaian ketiga sanggup dilakukan bila bibit telah berumur 20-30 hari. Di persemain kedua tidak sanggup ditanam di tanah lebak, jawaban tinggi air ditanah lebak belum mencapai 30-40 cm. Caranya ialah menyiapkan tanah yang airnya dangkal seluas 5 atau 6 kali persemaian yang kedua, yakni menunggu turunnya air di tanah lebak sampai mencapai 30-40 cm

BACA JUGA

Metode Budidaya Sawi Putih Hingga Tumbuh Subur

Hati-Hati Terhadap Hama Ini, Bisa Mematikan Tanaman Anggrek Anda!

Ternyata, Seperti Ini Cara Yang Benar Budidaya Tomat Dengan Panen Melimpah!

Trik Mencangkok Buah yang Lebih Gampang


B. Persemaian darat

Persemaian darat yaitu persemaian yang dilakukan diatas pematang (tepi sungai pekarangan atau pun di tanah rendah)
•Waktu penyemaian dilakukan pada bulan pebruari
•Keperluan benih untuk persemaian di darat ialah sebanyak 30-40 kg/ha. Dalam persemaian darat benih yang dibutuhkan lebih banyak dari persemaian terapung yang hanya dibutuhkan 25-30 kg/ha, alasannya ialah pada persemaian terapung kemungkinan rusaknya bibit pada waktu pencabutan sangat kecil dibandingkan dengan persemaian darat.

Cara persemaian

a. Menyediakan tanah pekarangan, pematang pinggiran sungai atau pada bab tanah yang rendah, buat dibersihkan dari rerumputan
b. Sebelum bibit disemai, harus dimasukkan terlebih dahulu selama 2 malam, hal ini di maksudkan buat perkecambahan.
c. Bikin lubang sedalam 2-3 cm dengan jarak 8-10 cm, pembuatan lubang ini sanggup dilakukan dengan tugal
d. Setiap lubang dimasuki benih sebanyak 2-3 sendok makan
e. Buat menghindari kerusakan jawaban gangguan hama, hujan deras ataupun kekeringan, maka sehabis bibit dimasukkan kedalam lubang, lalu lubang di tutup kembali dengan menggunakan tanah atau pun daun-daun kering.
f. Buat persemaian langkah selanjutnya (persemaian ke-2 dan persemaian ke-3) kayak yang dilakukan pada persemaian terapung.

C. Bertanam padi lebak

Penanaman terlebih dahulu dilakukan pada kondisi lahan yang genangan airnya sudah mulai berkurang, dikala pemindahan benih diusahakan benih dalam keadaan masih manis buat mengurangi terjadi stress pada tumbuhan. Bibit padi yang siap tanam bila bibit telah mencapai ketinggian 20-25 cm. Dengan ketinggian 20-25 cm dimaksudkan penanaman dilakukan pada waktu awal isu terkini kemarau, atau telah berumur 20-30 hari di persemaian, jarak tanam yang dipakai dalam budidaya tumbuhan padi di lahan lebak 20x25 cm.

Agar tumbuhan sanggup tumbuh menyerupai yang di inginkan, maka dalam penanaman perlu di perhatikan hal-hal menyerupai berikut:

1). Umur bibit

Pada waktu usia benih telah mencapai 50-90 hari dan tinggi air ditanah lebak antara 30-40 cm dengan ketinggian ini dimaksudkan pembudidayaan dilakukan pada isu terkini hujan, maka benih sanggup segera di tanam, yaitu kira-kira bulan juni.

2). Cara memindahkan dan menanam bibit

Pada waktu melaksanakan pengambilan benih diusahakan supaya akar tidak banyak yang patah, selanjutnya ujung daun bibit dipotong supaya tidak banyak terjadi penguapan. Dengan demikian panjang bibit menjadi sekitar 60 cm

3). Cara menanam

Pembudidayaan dilakukan dengan melubangi tempat-tempat yang akan di tanami dengan alat tugal, jarak tumbuhannya diatur 30x40 cm, dan setiap lubang ditanam 2-3 bibit. Penanaman padi lebak sangat dipengaruhi oleh isu terkini sehingga penanamannya berbeda dari penanaman padi sawah lantaran bekerjasama dengan pengairannya.

4). Pemeliharaan

Pemeliharaan padi di lahan sawah lebak meliputi:
-Pembersihan dari gulma/tanaman liar (penyiangan I dan II)
-Pemeliharaan dari gangguan hama kayak tikus, pengerek batang padi dan belalang
-Pembersihan disekeliling pematang dilakukan untuk mencegah serangan dari hama tikus dan dimaksudkan tikus tidak bersarang di pematang
-Pemupukan tidak dilakukan pada padi lebak lantaran sulit untuk memilih takaran yang dibutuhkan, dan kebutuhan untuk P sudah tersedia di alam.

Dalam pemeliharaan yang perlu dilakukan ialah penyiangan, pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan sanggup dilakukan sampai 3 kali, yang disinangi ialah rumput-rumputan serta flora air lainnya. Penyiangan dilakukan setiap sebulan sekali. Penyiangan pertama dimulai pada dikala tumbuhan berumur 30 hati setelah tanam. Pengendalian penyakit & hama di tanah lebak sama dengan cara-cara yang dilakukan buat menanggulangi hama dan penyakit pada system padi sawah lantaran hama dan peyakit pada umumnya sama.

Komentar