Budidaya Tanaman Cabai cukup banyak digemari oleh petani Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi (0 - 1.200 mdpl). Tanaman cabai dapat ditanam di bermacam variasi lahan, menyerupai lahan sawah dan lahan tegalan / kering. Produktifitas tumbuhan cabai dengan memakai teknologi budidaya tumbuhan cabai yang total yakni 10,8 ton/ha.
Cabai umum dipakai untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagai materi baku industri makanan dan obat-obatan. Kandungan Vitamin C pada buah cabai cukup tinggi, hal ini menjadi indikator bahwa cabai di kategorikan sebagai komoditi komersial dan potensial untuk dioptimalkan. Berikut ini langkah-langkah Budidaya Cabai:
Cabai umum dipakai untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagai materi baku industri makanan dan obat-obatan. Kandungan Vitamin C pada buah cabai cukup tinggi, hal ini menjadi indikator bahwa cabai di kategorikan sebagai komoditi komersial dan potensial untuk dioptimalkan. Berikut ini langkah-langkah Budidaya Cabai:
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bermanfaat untuk mengkoreksi struktur dan porositas tanah, sehingga ketersediaan air dan udara dalam tanah sanggup optimal. Pengolahan tanah pada budidaya cabai dijalankan secara total, yakni pembajakan dijalankan 2x dan penyisiran di lakukan 1 kali.
Setelah pengolahan tanah 7 - 14 hari, dibuatkan bedengan dengan tujuan untuk memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, memudahkan pemeliharaan, memudahkan mengabsorpsinya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat.
Ukuran bedengan yang manis yakni :
Lebar : 110 – 120 cm
Tinggi : 20 – 30 cm
Panjang : diubahsuaikan dengan keadaan lahan
Serta Jarak antar bedengan 40 - 30 cm
Saat 70% bedengan berangasan terbentuk, dikasih pupuk sangkar atau kotoran ayam yang sudah matang sebanyak 1 - 1,5 kg / lubang tanam. Apabila pH tanah dalam keadaan asam lakukan pengapuran sebanyak 100 - 125 gr / lubang tanam.
Setelah pengolahan tanah 7 - 14 hari, dibuatkan bedengan dengan tujuan untuk memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, memudahkan pemeliharaan, memudahkan mengabsorpsinya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat.
Ukuran bedengan yang manis yakni :
Lebar : 110 – 120 cm
Tinggi : 20 – 30 cm
Panjang : diubahsuaikan dengan keadaan lahan
Serta Jarak antar bedengan 40 - 30 cm
Saat 70% bedengan berangasan terbentuk, dikasih pupuk sangkar atau kotoran ayam yang sudah matang sebanyak 1 - 1,5 kg / lubang tanam. Apabila pH tanah dalam keadaan asam lakukan pengapuran sebanyak 100 - 125 gr / lubang tanam.
2. Penyiapan Bibit dan Persemaian
Untuk lahan 1 ha membutuhkan benih sekitar 180 gram atau 18 bungkus kemasan yang masing- masing memiliki berat 10 gram. Ada 2 cara untuk membibitkan cabai ialah disemai di polybag atau di semai segera di bedengan.
Apabila benih disemai segera di bedengan, terpenting dahulu siapkan bedengan persemaian, lalu benih di tebar secara berbaris, jarak antar barisan 5 cm dan dikasih naungan dari daun kelapa atau daun pisang. Bibit juga sanggup disemai segera dalam polybag kecil yang berukuran 5-8 x 10 cm.
Sebelum di kecambahkan sebaiknya benih di rendam terpenting dahulu dalam air hangat dengan suhu 55-60 derajat celcius selama 15-30 menit untuk mempercepat proses perkecambahan. Apabila benih sudah siap dimasukan kedalam polybag, sebelumnya polybag diisi dengan adonan 2 bab tanah halus, 1 bab pupuk sangkar halus, 80 gram NPK dan 75 gram furadan.
Seluruh materi dicampur secara merata lalu dimasukkan ke dalam polybag, selanjutnya benih ditanam dan letakan polybag secara teratur di atas bedengan, dan segera tutup dengan karung goni lembap selama 3 hari supaya benih cepat berkecambah.
Apabila benih disemai segera di bedengan, terpenting dahulu siapkan bedengan persemaian, lalu benih di tebar secara berbaris, jarak antar barisan 5 cm dan dikasih naungan dari daun kelapa atau daun pisang. Bibit juga sanggup disemai segera dalam polybag kecil yang berukuran 5-8 x 10 cm.
Sebelum di kecambahkan sebaiknya benih di rendam terpenting dahulu dalam air hangat dengan suhu 55-60 derajat celcius selama 15-30 menit untuk mempercepat proses perkecambahan. Apabila benih sudah siap dimasukan kedalam polybag, sebelumnya polybag diisi dengan adonan 2 bab tanah halus, 1 bab pupuk sangkar halus, 80 gram NPK dan 75 gram furadan.
Seluruh materi dicampur secara merata lalu dimasukkan ke dalam polybag, selanjutnya benih ditanam dan letakan polybag secara teratur di atas bedengan, dan segera tutup dengan karung goni lembap selama 3 hari supaya benih cepat berkecambah.
Baca Juga :
Inilah Cara Tepat Budidaya Tanaman Bunga Melati
Inilah Syarat Tumbuh Untuk Menanam Pohon Buah Manggis Dengan Tepat
[Wajib Tahu] Cara Ampuh Turunkan Gula Darah Dengan Sirih Merah
Tips Dan Trik Dalam Budidaya Jambu Biji
Tips Dan Trik Dalam Budidaya Ragam Jenis SayuranInilah Cara Tepat Budidaya Tanaman Bunga Melati
Inilah Syarat Tumbuh Untuk Menanam Pohon Buah Manggis Dengan Tepat
[Wajib Tahu] Cara Ampuh Turunkan Gula Darah Dengan Sirih Merah
Tips Dan Trik Dalam Budidaya Jambu Biji
3. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak
Sebelum pemasangan mulsa plastik, terpenting dahulu dijalankan dengan memperlihatkan pupuk yang mengandung unsur P, mulsa plastik yang akan dipakai yakni mulsa plastik hitam perak (MPHP), pemasangan mulsa plastik sebaiknya dijalankan ketika sang surya terik antara jam 14.00 - 16.00. Agar plastik tersebut memanjang atau mengawali, sehingga sanggup menutup tanah serapat mungkin.
Pemasangan MPHP minimal dijalankan oleh 2 orang dengan bab atas mulsa plastik berwarna perak, tarik kedua ujung mphp, ke masing-masing ujung bedengan. Kemudian dikuatkan dengan pasak bambu berbentuk “V” yang ditancapkan di sisi kiri dan kanan. Tiap jarak 40 - 50 cm. Bedengan yang sudah di tutup MPHP dibiarkan selama 5 hari sebelum penanaman.
Pemasangan MPHP minimal dijalankan oleh 2 orang dengan bab atas mulsa plastik berwarna perak, tarik kedua ujung mphp, ke masing-masing ujung bedengan. Kemudian dikuatkan dengan pasak bambu berbentuk “V” yang ditancapkan di sisi kiri dan kanan. Tiap jarak 40 - 50 cm. Bedengan yang sudah di tutup MPHP dibiarkan selama 5 hari sebelum penanaman.
4. Penanaman
Waktu penanaman yang paling manis ketika Budiaya tumbuhan cabai ialah pagi atau sore hari, usia cabai yang sanggup ditanam yakni 17 – 23 hari, atau tumbuhan cabai mempunyai daun 2 - 4 helai.
Sehari sebelum tanam bedengan yang sudah tertutup mulsa plastik hitam perak patut dibentuk lubang tanam terpenting dahulu, Jarak tanam cabai ialah 50-60 x 60-70 cm, benih cabai yang sudah siap dipindah dan segera disiram dengan air secukupnya.
Sehari sebelum tanam bedengan yang sudah tertutup mulsa plastik hitam perak patut dibentuk lubang tanam terpenting dahulu, Jarak tanam cabai ialah 50-60 x 60-70 cm, benih cabai yang sudah siap dipindah dan segera disiram dengan air secukupnya.
5. Pemupukan
Pupuk yang sukar larut dan pupuk yang berkerja lambat menyerupai pupuk yang mengandung unsur P, umumnya dikasih sebelum tanam dan pupuk yang berkerja cepat dan simpel larut, menyerupai yang mengandung unsur N sebaiknya di berikan setelah tumbuhan tumbuh aktif.
Adapun takaran pupuk yang dipakai yakni :
Adapun takaran pupuk yang dipakai yakni :
- Urea 150 kg / ha
- Za 50 kg/ha
- SP36 150 kg/ha
- KCl 200 kg/ha
Pemberian pupuk dasar dikasih ketika 2-3 hari sebelum tanam dengan semua takaran pupuk SP36.
Pupuk susulan pertama dikasih pada usia 10 hari setelah tanam dengan 1/3 masing-masing takaran pupuk Urea, Za dan KCL.
Pemupukan susulan yang kedua dan ketiga masing-masing pada usia 40 dan 70 hari setelah tanam, dengan takaran sama dengan pemupukan susulan pertama.
Waktu pemupukan diubahsuaikan dengan ketersediaan air dimana ketersediaan air dalam tanah dalam keadaan cukup, pemupukan dijalankan dengan cara di tugal sedalam 5-15 cm lalu ditutup kembali dengan tanah.
6. Pembatasan Hama dan Penyakit
Salah satu situasi sulit utama dan unsur penghalang produksi pada budidaya tumbuhan cabai ialah serangan hama dan penyakit. Kehilangan hasil imbas serangan hama dan penyakit berkisar antara 15 - 30%. Metode yang paling sempurna sasaran untuk memegang hama dan penyakit pada tumbuhan cabai yakni penggunaan penguasaan hama secara terpadu.
7. Panen
Pada Lazimnya tumbuhan cabai mulai sanggup dipanen pada usia 75 - 85 hari setelah tanam, panen selanjutnya bersela 2 - 3 hari sekali. Sedangkan pada dataran tinggi (pegunungan) panen perdana diawali pada usia 90-100 hari setelah tanam, selanjutnya pemetikan buah dijalankan 6 - 10 hari sekali. Metode Untuk tumbuhan cabai yang targetnya ekspor, panen cabai yang dipilih pada tingkat kematangan 85 - 90 % ketika cabai berwarna merah kehitaman.
Metode panen terbaik dengan memetik buah secara hati-hati disaat cuaca jelas dan hasil panen masukkan dalam wadah dan selanjutnya dikumpulkan ditempat penampungan.
Metode panen terbaik dengan memetik buah secara hati-hati disaat cuaca jelas dan hasil panen masukkan dalam wadah dan selanjutnya dikumpulkan ditempat penampungan.
0852 - 3392 - 5564 / 0812 - 3258 - 4950 / 0877 - 0282 - 1277.
Info Tentang Pertanian Dan Perkebunan Hanya di www.pertanian99.com
@ULM Sumber http://mulsa123.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar