Tips Tani - Hama Dan Penyakit Tanaman Pangan

Semua dari kita mempunyai ketergantungan terhadap tumbuhan pangan. Tanaman pangan ialah segala jenis tumbuhan yang sanggup menghasilkan karbohidrat dan protein. Tanaman pangan sanggup dibedakan menjadi beberapa kriteria diantaranya  ialah :
•    Cerealia ibarat padi, gandum, dan sorgum.
•    Biji-bijiab ibarat kacang tanah, kedelai dan kacang hijau.
•    Umbi-umbian ibarat ubi jalar, talas, kentang dan Singkong. 

Tanaman pangan bisa diserang oleh hama dan penyakit, berikut beberapa hama dan penyakit yang berhasil dirangkum oleh penulis.

1. Ulat Jengkal mempunyai beberapa nama tempat ibarat ulat lompat, ulat kilan, ulat jengkal semu dan ulat keket. Spesies ulat jengkal yg menyerang kacang panjang ialah Plusia chalcites esper atau Chrydeixis chalcites esper. Ciri-ciri tubuhnya berwarna hijau dan terdapat garis berwarna lebih muda pada sisi sampingnya. Panjang tubuhnya sekitar 2 cm. Ciri khasnya ialah berjalan dengan melompat atau melengkungkan tubuhnya. Lama masa ulat 2 ahad sebelum menjadi kepompong. Imagonya berupa ngengat yang bisa bertelur hingga 1000 butir. Telurnya berbentuk lingkaran putih. Telur-telur terdapat di permukaan bawah daun yang akan menetas sehabis 3 hari. Ulat jengkal menyerang daun muda maupun tua. Ulat ini juga menyerang pucuk tumbuhan dan polong muda. Daun pada mulanya tampak berlubang-lubang tidak beraturan. Pada tahap selanjutnya, tinggal tersisa tulang-tulang daun saja. Pada tingkat berat, daun akan habis sehingga menjadikan kerugian cukup besar.

Baca Juga : Kemasan Manis, Beraspun Laris

2. Hawar daun atau atau penyakit yang disebabkan oleh kuman Xanthomonas oryzaepv. oryzae (Xoo). Dimana kuman ini berbentuk batang dengan koloni berwarna kuning serta mempunyai virulensi (kemampuan suatu organisme dalam menjadikan suatu penyakit) yang bervariasi tergantung kemampuannya  untuk menyerang varuetas padi yang mempunyai gen resistensi (posisi perubahan) berbeda. Adapun tanda-tanda yang ditimbulkan yaitu adanya bercak yang dimulai dari pinggiran daun erat pucuk yang berwarna hijau pucat hingga hijau kelabu.Dan bercak ini sanggup berkembang dan meluas yang menciptakan warnanya bermetamorfosis putih hingga kuning kecoklatan serta sanggup menutupi seluruh permukaan daun.

3. Bercak daun juga menyerang tumbuhan padi, dimana penyakit ini di sebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae dengan tanda-tanda yang di timbulkan berupa bercak yang berbentuk ibarat belah ketupat, yang di awali dengan bintik kecil berwarna hijau gelap abu-abu agak kebiruan , kemudian bercak ini berkembang ke kepingan tepi dengan warna coklat dan di kepingan tengahnya berwarna putih keabu-abuan. Penyakit ini menyerang tumbuhan pada setiap fase.Hal ini sesuai dengan data yang saya peroleh dari internet yang menyatakan bahwa Penyakit blas menginfeksi tumbuhan padi pada setiap fase pertumbuhan. Gejala khas pada daun yaitu bercak berbentuk belah ketupat - lebar di tengah dan meruncing di kedua ujungnya Ukuran bercak kira-kira 1-1,5 x 0,3-0,5 cm berkembang menjadi berwarna abu-abu pada kepingan tengahnya. Daun-daun varietas rentan bias mati. Bercak penyakit blas sering sukar dibedakan dengan tanda-tanda bercak coklat Helminthosporium (patogen tanaman).

Jangan Lewatkan : Menerima Pesanan Karung Merk Khusus, Merk Custom, Merk Sendiri

4. Bulai merupakan jenis penyakit yang terdapat pada tumbuhan jagung yang menginfeksi daun yang disebabkan oleh cendawa peronosclerospora maydis, yaitu dimana terdapat tanda-tanda garis-garis sejajar dengan tulang daun yang berwarna putih hingga kuning dan diikuti oleh garis klorotik yang berwarna coklat.Dimana semua daun jagung menjadi kuning kaku serta runcing.Yang mengakibatkan tumbuhan jagung menjadi kerdil dan tidak berkembang secara sempurna.


5. Karat daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora.Dimana tanda-tanda awal berupa bercak-bercak merah dan keluar serbuk ibarat tepung berwarna coklat kekuningan.Akibat penyakit ini, tumbuhan tidak sanggup melaksanakan fotosintesis dengan tepat sehingga pertumbuhannya melambat, bahkan tumbuhan sanggup mati.

Komentar