Tips Tani - Konservasi Tanah Dengan Mulsa Plastik

Seiring dengan kesadaran masyarakat perihal pentingnya materi makanan berkualitas, perjuangan di bidang pertanian pun makin menjanjikan. Ketenaran jenis perjuangan ini sayangnya tidak dibarengi dengan tercukupinya lahan pertanian yang memadai. Lahan-lahan kosong banyak yang sudah terlanjur berubah fungsi menjadi area perumahan maupun pertokoan. Karenanya perawatan lahan yang masih tersisa menjadi mutlak dibutuhkan semoga produksi pertanian tetap optimal.

Salah satu tantangan dalam perjuangan pertanian ialah menjaga semoga kondisi tanah selalu siap untuk ditanami. Kondisi cuaca dan iklim yang tak sanggup dikendalikan kerap menjadi alasan memburuknya kualitas produk pertanian. Selain itu, unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah sanggup jadi berubah dari waktu ke waktu sampai mengubah kualitas hasil pertanian.

Di sisi lain, konsumen tidak pernah mengenal musim. Musim kemarau maupun hujan jumlah konsumen sanggup dibilang tetap bahkan besar kemungkinan bertambah. Permintaan akan produk pertanian pun tidak berkurang. Karenanya, kualitas produk pertanian harus tetap dipertahankan meski ditanam dalam situasi apa pun.

Penggunaan mulsa plastik sanggup menjadi solusi untuk menjaga kualitas tanah pertanian. Mulsa plastik hitam perak, misalnya, sanggup menghalangi sinar ultraviolet berlebih sehingga kelembaban tanah sanggup dijaga. Tanah yang lembab dan hangat merupakan kawasan hidup flora yang tepat.
Penggunaan mulsa plastik perak hitam juga sanggup menghalangi tumbuhnya gulma di sektiar flora budidaya. Gulma yang tumbuh di sekitar flora sanggup ikut mengambil unsur hara tanah sehingga flora yang dibudidayakan tidak mendapat unsur hara yang optimal.

Tentu saja ini akan berakibat pada kualtas produknya ketika panen nanti. Gulma tidak hanya mengambil unsur hara yang penting, namun sanggup juga membunuh flora budidaya yang susah payah kita rawat. Dengan demikian, penggunaan mulsa plastik akan mengurangi pekerjaan petani yang berkaitan dengan gulma. Penggunaan herbisida juga sanggup dihilangkan sehingga standar kualitas pangan organik lebih gampang dicapai.

Sebagaimana jamak diketahui, pangan organik mempunyai nilai jual yang jauh lebih tinggi ketimbang produk pertanian nonorganik.
Selain menjaga kelembaban tanah dan menghalangi tumbuhnya gulma, mulsa plastik juga sanggup mencegah abrasi dari tanah bedeng. Mulsa plastik menutupi tanah bedeng sampai ke semua sisi sampai ketika trend hujan tiba, tanah bedeng sanggup tetap gembur tanpa terkikis oleh abrasi akhir air hujan.

Untuk mendapat hasil yang optimal, pemakaian mulsa plastik haruslah diperhatikan. Waktu pemasangan paling optimal ialah pada pukul 14.00-15.00. Ini ialah masa ketika matahari sedang terik-teriknya. Panas matahari secara alami akan memuaikan plastik sampai sanggup ditarik seluas-luasnya untuk menutupi tanah bedengan.

Sebelum memasang mulsa pada tanah bedengan, pastikan tanah sudah diberi pupuk sesuai kebutuhan. Setelah tanah siap tanam, barulah plastik mulsa dipasang. Plastik mulsa dipotong seukuran tanah bedengan dikurangi 1-0,5 meter. Pengurangan ini untuk mengantisipasi pemuaian plastik alasannya panas dan tarikan. Tarik kedua ujung plastik mulsa dan pasak dengan pasak bambu. Kemudian tarik kepingan sisi-sisinya sampai menutupi seluruh tanah bedengan kemudian pasak lagi tiap 50 cm. Setelah selesai dipasang, barulah ditandai kepingan yang akan dilubangi dengan spidol. Atur jarak lubang sesuai dengan jarak antar flora yang disarankan.

Pemasangan plastik mulsa yang baik dan benar menentukan keberhasilan konservasi tanah lahan pertanian. Tentunya ini juga akan mempertahankan kualitas produk hasil pertanian. Titik final targetnya ialah peningkatan nilai jual hasil pertanian. Bagi para petani sendiri, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan.
Baca Juga Tips Memilih dan Memasang Mulsa Plastik Untuk Tambak.

Komentar