Syarat Agar Selederi Bisa Tumbuh:
Untuk sanggup tumbuh dengan baik, seledri harus ditanam di tempat subtropis dengan ketinggian 1000-1200 mdpl, Suhu udara 15o-24o C, Kelembaban berkisar antara 80-90%, Curah hujan berkisar antara 60-100 mm/bulan, Serta lahan harus menerima penyinaran matahari yang cukup. Lahan yang ideal untuk tumbuhan seledri yaitu tanah yang gembur, subur, mengandung materi organik, serta tata udara & air yang baik. Tanah yang cocok untuk budidaya seledri yaitu tanah jenis Andosol, sebab mengandung unsur-unsur yang mendukung pertumbuhan tumbuhan seledri, ibarat : pH tanah antara 5,5-6,5, mengandung cukup natrium, boron, serta kalsium. Karena jikalau kekurangan ketiga unsur tersebut, maka pertumbuhan tumbuhan seledri akan kecil, kuncup & pucuk mengering, dan batang serta tangkai daun retak-retak.
Perkembangbiakan seledri sanggup dilakukan secara generatif lewat bijinya maupun vegetatif yakni dengan anakannya. Namun, memperbanyak seledri dengan memakai biji lebih sering dilakukan untuk tujuan komersial. Biji yang akan dijadikan benih tersebut berasal dari varietas unggul yang mempunyai kemampuan atau daya berkecambah lebih besar 90%. Proses pembenihan diawali dengan :
- Merendam benih ke dalam air hangat bersuhu 55o-60o C selama 15 menit. Benih selanjutnya disemai di bedengan yang berukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm dan panjang sesuai kondisi lahan.
- Cara menciptakan bedengan dengan mengolah tanah sedalam 30-40 cm dan mencampur tanah yang diolah tersebut dengan pupuk sangkar matang sebanyak 2 kg/m2. Bedengan dinaungi plastik bening atau nyaman daun kelapa, setinggi 120-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat.
- Semaikan benih di atas bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Benih kemudian ditutup dengan tanah tipis dan bedengan disiram hingga seluruh permukaannya lembab.
- Benih yang sudah disemai tersebut, pada hari ke 15-25 disemprot dengan pupuk daun. Tanah bedengan, tepatnya di antara alur/larikan diberi larutan 10 gram NPK/10 liter air. Jika bibit terjangkit hama, semprotkan pestisida konsentrasi rendah (30-50% takaran anjuran) pada bibit tersebut. Setelah benih berumur 1 bulan atau telah mempunyai 3-4 helai daun, pindahkan bibit tersebut ke media tanam.
*Jangan Lupa Baca Juga : Cara Jitu Budidaya Tanaman Duku
2.Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan dengan mencangkul lahan sedalam 30-40 cm & membiarkannya selama 15 hari. Campur tanah olahan dengan kapur kalsit atau dolomite jikalau pH tanah kurang dari 6.5. Dosisnya sebanyak 1-2 ton kapur untuk setiap hektar lahan, tergantung dari besarnya pH tanah serta kandungan Alumunium di dalam tanah.
Di atas tanah yang telah diolah tersebut kemudian dibentuk bedengan dengan lebar 80-100 cm, tinggi 30 cm, dan panjang sesuai dengan kondisi lahan, sementara jarak antar bedengan antara 30-40 cm. Campurkan pupuk sangkar dengan tanah bedengan sebanyak 10-20 ton pupuk sangkar untuk setiap 1 hektar lahan. Buatlah parit di antara bedengan yang satu dengan yang lain.
Teknik Penanaman- Buatlah terlebih dahulu lubang tanam di dalam bedengan dengan jarak tanam 25 x 30 cm.
- Bibit seledri yang telah mempunyai 3 – 4 helai daun yang ada di lahan persemaian dicabut bersama akarnya dengan hati-hati. Jika masih ada bibit yang belum mempunyai 3 – 4 helai daun, tinggalkan di ladang persemaian untuk dipakai sebagai tumbuhan sulam.
- Tanamkan satu bibit untuk setiap lubang tanam, dan padatkan tanah di sekitar batang. Sebelum ditanam, rendamlah terlebih dahulu akar bibit selama 15 menit ke dalam larutan pestisida Benlate atau Derosol dengan konsentrasi 50% dari anjuran.
- Setelah bibit ditanam, siramlah bedengan dengan air higienis hingga lembab. Tutup permukaan bedengan dengan mulsa jerami padi kering setebal 3-5 cm, dan mulsa tersebut jangan menutupi bibit seledri.
3.Pemupukan
Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak, khususnya nitrogen, yang dibutuhkan untuk produksi biomassa yang besar. Karena itu untuk produksi seledri diperlukan tanah yang sangat subur. Untuk budidaya seledri diperlukan pupuk sangkar sebanyak 20–30 ton/ha ditambah dengan N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg per hektar.
4.Pemeliharaan Tanaman
Selama masa pemeliharaan, lakukan penyulaman ketika tumbuhan berumur 7-15 hari. Ganti bibit yang mati kemudian ganti dengan bibit tumbuhan yang baru. Untuk penyiangan, lakukan bersamaan dengan penggemburan dan pemupukan yakni pada ketika umur tumbuhan 2 dan 4 minggu.
Agar unsur hara dalam lapisan tanah senantiasa tercukupi, berikan pupuk susulan sebagai berikut:
Baca Juga: 4 Langkah Tepat Dalam Budidaya Durian!
A. Larutan air dengan pupuk NPK dengan takaran 2-3 kg pupuk NPK (15-15-15 atau 16-16-16) dengan 200 liter air. Larutan pupuk sebanyak 200-250 cc tersebut kemudian disiramkan ke tanah sejauh 20 cm dari batang.
B. Larutan pupuk lengkap yang mengandung seluruh unsur hara sebanyak 2-3 kg dengan 200 liter air, yang disiramkan sejauh 20 cm dari batang sebanyak 150-200 cc.
C. Menaburkan adonan pupuk ZA dan KCl (3:2) ke dalam larikan sejauh 5-10 cm dari lubang tanam.
D. Pupuk tablet yang mengandung seluruh unsur hara dengan cara membenamkan satu tablet seberat 2-3 gram ke dalam 10 cm di sekeliling batang.
E. Untuk mengakibatkan tumbuhan hijau dan subur, suplemen garam dapur sebanyak 50 kg untuk setiap hektar lahan.
Selama proses pemeliharaan tanaman, pengairan atau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari pada awal tanam. Selanjutnya pengairan dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu, tergantung dari kondisi cuaca. Tapi yang niscaya jangan hingga kondisi tanah kering, serta jangan hingga ada air yang tergenang atau becek.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)OPT yang menyerang tumbuhan seledri antara lain lalat pengorok daun, bercak daun bakteri, bacin lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar serkospora, rebah kecambah, bacin akar, dan banyak sekali macam virus. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Apabila dibutuhkan pestisida, gunakan pestisida yang kondusif sesuai kebutuhan dengan takaran yang sesuai petunjuk.
5.Panen & Pascapanen
Tanaman seledri yang di tanam secara eksklusif tanpa melalui pesemaian sanggup dipanen pada umur 160–180 hari, sedangkan seledri yang ditanam dari persemaian biasanya di panen pada umur 90–125 hari. Tanaman seledri biasanya dipanen ketika sebagian besar tumbuhan dianggap telah mencapai fase layak jual, tetapi ukuran yang agak bermacam-macam tidak sanggup dihindari. Penundaan panen sanggup mengakibatkan sebagian tumbuhan menjadi bergabus, sedangkan panen yang terlalu dini berakibat sedikitnya tangkai daun yang berukuran besar. Panen dilakukan dengan cara dicabut. Seledri daun mempunyai demam isu tanam yang lebih pendek, dan panen sanggup dilakukan berulang kali jikalau daun dipotong cukup tinggi di atas permukaan tanah untuk memungkinkan pertumbuhan kembali daun baru. Produksi seledri sanggup mencapai 40–70 ton/ha.
CV LIM CORPORATION menyediakan plastik mulsa hitam perak berkualitas, untuk isu pemesanan hubungi kami di SMS/Call/WA : 0852.3392.5564 / 08123.258.4950 / 0877.0282.1277
Email: limcorporation2009@gmail.com
Sumber http://mulsa123.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar