Tips Tani - Menanam Bawang Merah Organik Memakai Plastik Mulsa

Penggunaan mulsa semakin meluas dalam sektor pertanian di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh munculnya aneka macam penelitian dan testimoni petani akan aneka macam manfaatnya. Mulsa yang sering dipakai yaitu mulsa plastik. Karena mulsa jenis ini lebih gampang didapat dan mudah dalam proses pemasangannya.

Walau demikian harga mulsa plastik memang lebih mahal dibandingkan kalau tidak menggunakan mulsa atau menggunakan mulsa organik. Namun hasil budidaya yang meningkat tentunya sanggup menutup biaya pengadaan mulsa plastik tersebut.

Mulsa plastik dibentuk di pabrik mulsa plastik yang berasal dari materi polietilena berdensitas rendah. Bahan ini tipis dan ringan namun liat sehingga tidak gampang sobek. Jenisnya ada banyak contohnya mulsa plastik bening, mulsa plastik hitam perak, mulsa plastik hitam, dsb. Tiap jenis mulsa plastik ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ukuran mulsa plastik yang diperlukan petani diubahsuaikan dengan ukuran lebar x panjang bedengan (luas lahan tanam).
 # Baca juga Mulsa Plastik Hitam Perak Untuk Udang Tambak.

Penggunaan mulsa plastik sempurna diterapkan pada sayur-sayuran yang membutuhkan sistem intensifikasi produksi. Misalnya saja flora cabai, tomat, sawi hijau, kentang, bawang merah, dll. Kebutuhan pasar akan komoditas tersebut relatif tinggi sehingga harus diimbangi pula dengan produksi yang tinggi. Contohnya bawang merah, bumbu dapur yang satu ini merupakan bumbu dasar yang dipakai untuk memasak aneka macam macam masakan. Otomatis, undangan terhadap umbi berwarna merah keunguan ini sangat tinggi.


Bawang merah ideal ditanam di tempat dataran rendah dengan iklim kering dan suhu udara panas. Tanaman ini memerlukan tanah yang subur, gembur, mengandung banyak materi organik, dan mempunyai drainase yang baik. Salah satu tempat produsen terbesar bawang merah yaitu tempat Brebes, Jawa Tengah.

Namun demikian, produksi bawang merah masih perlu digenjot dan diratakan di seluruh tempat di Indonesia. Supaya dikala ada gagal panen di satu tempat maka tempat lain sanggup memasok kebutuhan dalam negeri tanpa harus impor. Masyarakat pula tak perlu mencicipi harga bawang merah yang mencekik dikala bumbu yang satu ini langka di pasaran.
# Baca juga Konservasi Tanah Dengan Mulsa Plastik.

Tahun 2015, BPTP Jogjakarta berafiliasi dengan KKP3SL melaksanakan penelitian mengenai pengaruh penggunaan mulsa plastik pada kebun bawang merah di tempat Bantul. Tanah di tempat ini merupakan tanah berpasir, tanahnya kering dan mempunyai daya penguapan yang tinggi. Menurut petani  bawang merah yang berpartisipasi dalam kajian tersebut, proses penyiraman tanamannya menjadi lebih singkat. Yang biasanya memerlukan waktu 1.5 jam untuk menyirami 1000 m2, menjadi sekitar 1 jam saja. Selain itu bawang merah yang ditanam menggunakan mulsa plastik terjangkit hama dan penyakit yang lebih sedikit dibandingkan dengan bwang merah tanpa mulsa.

Hal ini tentunya menghemat penggunaan pestisida pada tanaman. Uji coba berikutnya dilakukan di tahun 2016, masih di kota Bantul panen bawang merah pada kebun yang dilapisi mulsa plastik mengatakan hasil panen yang lebih tinggi.
# Untuk gosip wacana plastik mulsa terlengkap dan terupdate silahkan klik DISINI.

Penelitian di tempat Temanggung pada tahun 2014, mengatakan bahwa kombinasi penggunaan mulsa plastik dan pengaturan jarak tanam pada bawang merah mengatakan hasil panen yang optimal. Jarak tanam 15 cm x 25 cm menghasilkan rumpun umbi paling banyak dan umbi kering sesudah ditimbang pun paling berat dibandingkan hasil budidaya bawang merah tanpa mulsa dengan jarak tanam lebih rapat.

Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan mulsa plastik pada kebun bawang merah Anda?
Kami, Lim Corporation, jual mulsa plastik untuk aneka macam keperluan pertanian dan perikanan (mulsa plastik untuk tambak) yang berkualitas dengan harga bersaing.
# Untuk info harga plastik mulsa hitam perak silahkan klik DISINI.

Komentar