Tips Tani - Tips Sukses Budidaya Bawang Merah Dengan Mulsa Plastik

Siapa tak kenal umbi berjulukan bawang merah? Umbi tumbuhan yang satu ini dipakai hampir di seluruh jenis kuliner Indonesia. Masakan serasa tak lengkap tanpa bumbu ini. Selain untuk kuliner bawang merah juga kerap dipakai sebagai obat. Produksi dalam negeri tahun 2016 rata-rata 5.4 ton per ha, sementara potensi produksi sesungguhnya mencapai 10-12 ton/ha. Untuk meningkatkan produktivitas bawang merah, penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu langkah yang sanggup ditempuh.


Berbagai penelitian mengatakan sebenarnya penggunaan mulsa plastik hitam perak meningkatkan jumlah umbi bawang dan bobot kering bawang. Tentunya hasil panen yang demikian akan meningkatkan laba petani. Sehingga walaupun harga mulsa plastik cukup mahal namun sebanding dengan manfaat yang diberikannya. Pengadaanya pun gampang alasannya yakni merupakan buatan pabrik mulsa plastik sehingga selalu tersedia di pasaran serta terjamin kualitasnya.

Berikut langkah-langkah menanam bawang merah memakai plastik mulsa:
1.Persiapan lahan
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu melaksanakan pencucian dengan cara membabat rumput dan gulma. Setelah itu tanah harus digemburkan. Selanjutnya bedengan dibentuk dengan lebar 1 m dengan tinggi 30-40 m.
Sebaiknya petani mengetahui pH tanah alasannya yakni kondisi tanah yang terlalu asam maupun basa akan mempengaruhi proses perembesan unsur hara pada tanaman. Bawang merah tumbuh dengan optimal di tanah dengan pH 5,6-6,5.
Selanjutnya yaitu penebaran pupuk. Pupuk yang dipakai yaitu pupuk kompos atau pupuk sangkar sebanyak 15-20 ton/ha yang ditebar di bedengan. Lalu gunakan pula pupuk ZA, TSP dan KNO3 sebanyak 400 kg/ha dengan perbandingan 1:4:11. Campur pupuk dan tebarkan kemudian diaduk bersama tanah. Bedengan yang telah diberi pupuk ini perlu dibiarkan selama 10-15 hari sebelum siap ditanami. Selanjutnya mulsa plastik dipasang dan dilubangi dengan jarak tanam 10x25 cm. Mulsa berwarna perak dipasang menghadap atas dan pecahan hitam dibawah melekat pada tanah.

2.Persiapan dan pemilihan bibit
Bawang merah sanggup ditanam melalui umbi maupun biji (TSS). Pilih umbi yang warnanya mengkilat, tidak cacat, padat, dan telah disimpan selama 2-4 bulan dengan titik tumbuh 80%. Usahakan bibit umbi mempunyai ukuran yang sama sehingga pertumbuhan bawang merah nantinya seragam.
3.Penanaman bibit
Bibit dengan titik tumbuh 80% dibersihkan dari kulit yang mengering dan sisa akar kemudian ¾ pecahan umbi dibenamkan di tiap lubang mulsa. Jika bibit belum mencapai titik tumbuh 80% maka ujung umbi perlu dipotong untuk mempercepat pertumbuhan.

Sementara itu kalau petani memakai biji maka dibutuhkan tahapan penyemaian. Bawang merah yang ditanam dengan biji memerlukan waktu 5 bulan untuk siap panen.

4.Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan 2 kali, yang pertama 15 hari sehabis tanam dan 30 hari sehabis tanam. Pupuk yang dipakai berupa urea, ZA, dan Kcl di sepanjang garitan tanaman.

5.Pengairan dan penyiangan
Bawang merah membutuhkan air yang banyak namun jangan hingga tergenang. Setelah masa penanaman 0-10 hari penyiraman dilakukan sebanyak 2x sehari, umur 11-35 hari sebanyak 1x sehari (pagi hari), dan diatas 35 hari hingga masa panen 1x/hari pagi atau sore hari.

Penyiangan perlu dilakukan kalau petani menemukan gulma, namun demikian penggunaan mulsa plastik tentunya mengurangi jumlah gulma yang mungkin tumbuh.

6.Pengendalian Hama dan Penyakit
Mulsa plastik terbukti mengurangi jumlah hama dan penyakit pada tumbuhan bawang merah. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang yaitu ulat daun dan layu fusarium. Jika petani menemukan hama ulat maka daun sebaiknya dipotong dan dimusnahkan. Demikian pula kalau ditemukan daun bawang menguning dan layu harus pribadi dicabut dan dibakar. Penggunaan insektisida juga diperbolehkan sesuai takaran yang berlaku. 

7.Panen
Tanda bawang merah telah siap panen yaitu:
- Pangkal terasa lemas kalau dipegang
- Daun menguning dan rebah
- Umbi terlihat di permukaan tanah

Panen dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan kemudian diikat dan dijemur hingga kering. Hal ini berfungsi untuk menjaga semoga umbi bawang merah tidak cepat busuk. Setelah umbi bawang 85% kering maka bawang merah siap dipasarkan.


Demikian langkah-langkah budidaya bawang merah memakai mulsa plastik hitam perak. Untuk kebutuhan mulsa plastik hitam perak Anda, kami Lim Corporation siap melayani Anda. Kami jual mulsa plastik untuk pertanian dan mulsa plastik untuk tambak yang berkualitas. Silakan pribadi menghubungi kami di nomor dan email yang tertera di website ini. 
# Dapatkan warta pertanian dan perkebunan terupdate klik DISINI.

Komentar