Budidaya tanaman, menyerupai tumbuhan sayur dan buah kini semakin banyak dilakukan. Ini dikarenakan kebutuhan akan sayur dan buah di masyarakat setiap harinya selalu tinggi. Hasil panen dituntut untuk mempunyai kualitas yang baik dan harus tersedia setiap harinya, sehingga budidaya tanamna perlu dilakukan dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Sementara itu, disisi lain justru di kalangan petani banyak dikeluhkan masalah-masalah menyerupai pertumbuhan gulma yang tidak terkontrol dan serangan hama, kekeringan dan problem lainnya yang membuat hasil tanam berkurang bahkan hingga gagal panen alasannya kualitasnya tidak baik. Jika ini dibiarkan tentu saja konsumen akan kecewa dan petani akan rugi besar.
Solusi untuk mengatasi problem budidaya tumbuhan menyerupai disebutkan di atas yaitu dengan memakai mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik cocok akal daya tumbuhan dengan sistem intensifikasi produksi, menyerupai tumbuhan hortikultura jenis sayur-sayuran. Mulsa plastik yaitu lembaran plastik epilog lahan bedengan pada budidaya tanaman. Plastik mulsa tergolong jenis mulsa anorganik alasannya terbuat dari materi polietilena berdensitas rendah yang dihasilkan melalui poses polimerisasi etilen dibawah tekanan tinggi.
Penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu cara budidaya yang telah terbukti sanggup meningkatkan hasil tumbuhan dan membuat kualitas hasil panen baik. Mulsa plastik mempunyai kegunaan untuk melindungi permukaan tanah dari erosi, menjaga kelembaban dan struktur tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma. Selain itu, penggunaan mulsa menunjukkan banyak sekali keuntungan, baik dari aspek biologi, fisik maupun kimia tanah. Secara fisik mulsa bisa menjaga suhu tanah lebih stabil dan bisa mempertahankan kelembaban di sekitar perakaran tanaman. Penggunaan mulsa akan mempengaruhi suhu tanah. Mulsa sanggup memperbaiki tata udara tanah dan meningkatkan pori-pori makro tanah sehingga acara jasad renik sanggup lebih baik dan ketersediaan air sanggup lebih terjamin bagi tanaman.
Jenis mulsa plastik umumnya dibedakan menurut warna dan intesitas cahaya yang sanggup diteruskan, beberapa warna antara lain; bening, putih, perak, hitam, hitam perak, merah dan biru. Warna mulsa akan memilih energi radiasi matahari yang diterima dan berdampak pada suhu lapisan olah tanah, selain itu cahaya yang dipantulkan permukaan mulsa kuat kepada kondisi lingkungan sekitar tanaman. Contohnya warna mulsa plastik yang umumnya dipakai di Amerika Utara dan Eropa secara komersial yaitu warna hitam, transparan (bening), hijau dan warna perak.
Plastik berwarna hitam sanggup menghambat pertumbuhan gulma dan sanggup menyerap panas matahari lebih banyak. Mulsa plastik bening sanggup membuat imbas rumah kaca, sementara mulsa plastik perak sanggup memantulkan kembali sebagian panas yang diserap sehingga mengurangi serangan kutu daun (aphid) pada tanaman. Di Indonesia sendiri, jenis mulsa yang paling banyak dipakai ketika ini yaitu Mulsa Plastik Hitam-Perak atau disingkat MPHP. MPHP yaitu pembiasaan atau pengembangan teknologi sistem Mulsa Plastik yang dirintis oleh Jepang dan Taiwan.
Mengapa harus MPHP? Karena MPHP ini mempunyai dua muka dan dua warna, yaitu muka pertama berwarna hitam dan muka kedua berwarna perak. Warna hitam untuk menutup permukaan tanah, warna perak sebagai permukaan atas daerah menanam suatu tumbuhan budidaya. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tumbuhan menyerupai Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tumbuhan menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh.
Oleh alasannya itu, penggunaan MPHP sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas tanam dan banyak dipakai di Indonesia. Dengan menggunakan MPHP setidaknya ada 4 manfaat utama yang akan didapatkan:
1. Produksi lebih tinggi, peningkatan suhu tanah akan memacu pertumbuhan tumbuhan serta mempercepat masa panen, dari hasil penelitian masa panen lebih cepat 7-14 hari.
2. Pada animo kering (kemarau), MPHP sanggup menekan penguapan air dari dalam tanah, sehingga tidak terlalu sering untuk melaksanakan penyiraman (pengairan).
3. Penanganan gulma lebih rendah, mulsa plastik hitam dan hitam perak akan mengurangi intensitas cahaya ke permukaan tanah sehingga gulma cenderung tidak tumbuh. Makara secara irit penggunaan MPHP sanggup mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah, sehingga biaya pengadaan MPHP sanggup dialokasikan dari biaya pemeliharaan tumbuhan tersebut.
4. Mencegah tercucinya pupuk oleh air hujan, dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari. Aliran air permukaan akan tertahan oleh mulsa sehingga unsur hara pupuk tidak akan hilang oleh pencucian. Penggunaan MPHP akan menjaga nutrisi bagi tumbuhan berada pada zona perakaran, sehingga penggunaan nutrisi lebih efisien.
Makara gunakan Mulsa Plastik Hitam-Perak (MPHP) kini juga dan buktikan hasilnya, hasil panen Anda melimpah dan untung besar akan Anda dapatkan.
Baca juga Mulsa Plastik Merk Tembakau, Murah & Berkualitas.
Solusi untuk mengatasi problem budidaya tumbuhan menyerupai disebutkan di atas yaitu dengan memakai mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik cocok akal daya tumbuhan dengan sistem intensifikasi produksi, menyerupai tumbuhan hortikultura jenis sayur-sayuran. Mulsa plastik yaitu lembaran plastik epilog lahan bedengan pada budidaya tanaman. Plastik mulsa tergolong jenis mulsa anorganik alasannya terbuat dari materi polietilena berdensitas rendah yang dihasilkan melalui poses polimerisasi etilen dibawah tekanan tinggi.
Penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu cara budidaya yang telah terbukti sanggup meningkatkan hasil tumbuhan dan membuat kualitas hasil panen baik. Mulsa plastik mempunyai kegunaan untuk melindungi permukaan tanah dari erosi, menjaga kelembaban dan struktur tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma. Selain itu, penggunaan mulsa menunjukkan banyak sekali keuntungan, baik dari aspek biologi, fisik maupun kimia tanah. Secara fisik mulsa bisa menjaga suhu tanah lebih stabil dan bisa mempertahankan kelembaban di sekitar perakaran tanaman. Penggunaan mulsa akan mempengaruhi suhu tanah. Mulsa sanggup memperbaiki tata udara tanah dan meningkatkan pori-pori makro tanah sehingga acara jasad renik sanggup lebih baik dan ketersediaan air sanggup lebih terjamin bagi tanaman.
Jenis mulsa plastik umumnya dibedakan menurut warna dan intesitas cahaya yang sanggup diteruskan, beberapa warna antara lain; bening, putih, perak, hitam, hitam perak, merah dan biru. Warna mulsa akan memilih energi radiasi matahari yang diterima dan berdampak pada suhu lapisan olah tanah, selain itu cahaya yang dipantulkan permukaan mulsa kuat kepada kondisi lingkungan sekitar tanaman. Contohnya warna mulsa plastik yang umumnya dipakai di Amerika Utara dan Eropa secara komersial yaitu warna hitam, transparan (bening), hijau dan warna perak.
Plastik berwarna hitam sanggup menghambat pertumbuhan gulma dan sanggup menyerap panas matahari lebih banyak. Mulsa plastik bening sanggup membuat imbas rumah kaca, sementara mulsa plastik perak sanggup memantulkan kembali sebagian panas yang diserap sehingga mengurangi serangan kutu daun (aphid) pada tanaman. Di Indonesia sendiri, jenis mulsa yang paling banyak dipakai ketika ini yaitu Mulsa Plastik Hitam-Perak atau disingkat MPHP. MPHP yaitu pembiasaan atau pengembangan teknologi sistem Mulsa Plastik yang dirintis oleh Jepang dan Taiwan.
Mengapa harus MPHP? Karena MPHP ini mempunyai dua muka dan dua warna, yaitu muka pertama berwarna hitam dan muka kedua berwarna perak. Warna hitam untuk menutup permukaan tanah, warna perak sebagai permukaan atas daerah menanam suatu tumbuhan budidaya. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tumbuhan menyerupai Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tumbuhan menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh.
Oleh alasannya itu, penggunaan MPHP sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas tanam dan banyak dipakai di Indonesia. Dengan menggunakan MPHP setidaknya ada 4 manfaat utama yang akan didapatkan:
1. Produksi lebih tinggi, peningkatan suhu tanah akan memacu pertumbuhan tumbuhan serta mempercepat masa panen, dari hasil penelitian masa panen lebih cepat 7-14 hari.
2. Pada animo kering (kemarau), MPHP sanggup menekan penguapan air dari dalam tanah, sehingga tidak terlalu sering untuk melaksanakan penyiraman (pengairan).
3. Penanganan gulma lebih rendah, mulsa plastik hitam dan hitam perak akan mengurangi intensitas cahaya ke permukaan tanah sehingga gulma cenderung tidak tumbuh. Makara secara irit penggunaan MPHP sanggup mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah, sehingga biaya pengadaan MPHP sanggup dialokasikan dari biaya pemeliharaan tumbuhan tersebut.
4. Mencegah tercucinya pupuk oleh air hujan, dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari. Aliran air permukaan akan tertahan oleh mulsa sehingga unsur hara pupuk tidak akan hilang oleh pencucian. Penggunaan MPHP akan menjaga nutrisi bagi tumbuhan berada pada zona perakaran, sehingga penggunaan nutrisi lebih efisien.
Makara gunakan Mulsa Plastik Hitam-Perak (MPHP) kini juga dan buktikan hasilnya, hasil panen Anda melimpah dan untung besar akan Anda dapatkan.
Baca juga Mulsa Plastik Merk Tembakau, Murah & Berkualitas.
Komentar
Posting Komentar