Tips Tani - Mphp Membantu Proses Kontrol Terhadap Serangan Banyak Sekali Penyakit Dan Hama Pada Cabai Rawit

Sebagian besar masyarakat ASEAN sangat menyukai kuliner pedas. Di Indonesia sendiri, banyak warung makan dengan branding “Cabe” untuk memikat konsumen. Ada yang menyebutnya dengan hidangan “Setan, Petir, Granat, Huaaaaah, Lambe Doer, Mercon” dan lain sebagainya.
Tanpa Cabe kuliner terasa hambar. Tidak heran undangan Cabe ketika ini semakin tinggi bahkan kadang suplai and demand tidak seimbang. Akibatnya, harga Cabe melambung tinggi. Saat artikel ini ditulis (Agustus 2016) harga Cabe menyentuh Rp.50.000/kg!
So, bertani Cabe yakni pilihan sekaligus proses budidaya yang sangat menarik dibanding produk holtikultura lain. Ada tantangan dan butuh keahlian khusus. Petani dengan perilaku terbuka dengan perkembangan teknik pertanian, mempunyai wawasan dan saluran pengetahuan yang baik akan mendapat kesempatan yang jauh lebih baik. Termasuk keberadaan Anda membaca goresan pena ini.

Gunakan Mulsa Plastik Hitam Perak pada Budidaya Cabe Rawit
Ini bukan diam-diam lagi. Banyak petani Cabe sukses dengan penerapan metode mulsa plastik (gunakan Mulsa Plastik Hitam Perak – MPHP) pada budidaya Cabe. Baik itu jenis Cabe Hero, Hot Beauty,  Ever-Flavor, Long Chili, maupun pada cabai Paprika. Saat ini semakin berkembang pula penggunaan mulsa plastic pada usahatani cabai keriting bibit unggul maupun cabai kecil (rawit, cengek) hibrida.

Berikut Ringkasan Detail Tentang Budidaya Cabe rawit :

Gambaran Umum
> Istilah latin Cabe rawit yakni Capsicum frutescens
> Tumbuh optimal ditanam pada ketinggian kurang dari 500 m dpl
> Memerlukan tingkat curah hujan cukup tinggi: 1.500-2.500 mm/tahun
> Suhu terbaik budidaya Cabe rawit antara 25-30 derajat celcius, sedangkan untuk  suhu yang optimal pertumbuhan 25-28 derajat celcius.

Benih Cabe Rawit
> Cara gampang mendapat benih yakni membeli pada toko pertanian (agak mahal)
> Jika Anda ingin melaksanakan pembenihan sendiri, maka usahakan mengambil benih dari hasil panen ke 5 atau ke 6.

Pada panen pertama hingga ke empat, benih yang dihasilkan belum optimal. Bentuknya kecil-kecil. Kaprikornus tidak memenuhi standart pembenihan yang baik.
> Potong membujur Cabe rawit dari kulit buahnya. Buang biji yang berada di pangkal dan ujung buah, lantaran sering biji yang berada di daerah tersebut lebih kecil dengan kualitas yang buruk.
> Rendam biji Cabe rawit pada air bersih, pisahkan biji yang mengapung dan yang tenggelam.
> Jemur biji Cabe rawit di bawah terik matahari. Cuaca panas cukup jemur 2 hingga 3 hari saja.
> Jangan terlalu usang menyimpan benih, segera lakukan penyemaian. Benih yang baik mempunyai daya tumbuh 80 persen.

BACA JUGA

Cara Pemasangan Plastik Mulsa Hitam Perak Pada Tanaman Cabe (Cabai)
Begini Cara Menanam Buah Semangka Yang Benar
Menanam Bawang Merah Organik Menggunakan Plastik Mulsa
Inilah Cara Tepat Budidaya Cabe Yang Dapat Meningkatkan Hasil Panen Anda

Pembibitan dan Penyemaian
Pada goresan pena ini, kami sarankan pembibitan memakai polybag. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko persemaian benih yang menumpuk, hingga benih saling berebut unsur hara dan juga sinar matahari. Berikut keterangan detail proses pembibitan Cabe rawit.
> Dapat memakai polybag 5x10 cm
> Media yang dipakai yakni tanah, arang, dan kompos. Perbandingan 1:1:1. Aduk hingga tercampur merata
> Butuh waktu 1 hingga 2 ahad untuk munculnya gejala pertumbuhan
> Bibit Cabe rawit sanggup dipindahkan pada ketika telah mempunyai daun minimal 5 helai (usia sekitar 1,5 bulan)

Pengolahan Lahan dan Penanaman
Setelah melewati proses pembbitan, maka tahap penting berikutnya yakni budidaya pada proses pengolahan lahan dan penanaman. Cukupkan waktu untuk memastikan bahwa lahan yang disiapkan sesuai dengan aksara Cabe rawit untuk hasil panen yang optimal. Berikut petunjuk teknis Pengolahan Lahan dan Penanaman Cabe rawit.
> pH tanah yang dibutuhkan sekitar 6 samapi 7. Jika pH masih kurang maka tambahkan kapur dengan takaran sebanyak 2 – 4 ton ( tergantung berapa pH awal).

Untuk mengetahui bagaimana melihat ph tanah, silakan simak artikel kami Cara Mengetahui ph Tanah Secara Tradisional dan Mudah.
> Usahakan lahan telah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30 cm. Maksudnya biar akar sanggup tumbuh dengan optimal pada tanah yang gembur, dan juga struktur tanah telah bercampur (kapur dengan tanah penentu ph tanah).
> Buat saluran drainase yang baik. Cabe rawit tidak tahan dengan genangan air
> Tinggi bedengan setidaknya 30 cm, jarak antar bedengan sanggup 60 cm.
> Untuk budidaya Cabe rawit intensif, sebaiknya memakai Mulsa Plastik Hitam Perak untuk pertanian cabai rawit

Mulsa plastik bermanfaat untuk mencegah gulma, sehingga nutrisi tanah sanggup diserap oleh tumbuhan Cabe rawit secara optimal. Mulsa plastik juga bermanfaat untuk mencegah erosi, perubahan struktur tanah, membantu menjaga kelembaban tanah, dan salah satu cara memutus tali rantai penyakit Cabe rawit.
> Sebaiknya lubang dibentuk zigzag, biar penetrasi sinar matahari sanggup merata mengenai keseluruhan tumbuhan Cabe rawit, dan juga sebagai sarana sirkulasi arus angin.
> Jarak antar lubang sanggup sekitar 60 cm
> Tanam dengan hati-hati, biar tidak ada akar Cabe yang patah

Proses Pemeliharaan dan Perawatan
Proses selanjutnya tidak kalah penting, lantaran sangat memilih pada optimalnya kualitas dan kuantitas Cabe rawit yang bakal dipanen. Untuk hasil yang optimal, maka lakukan pemeliharaan dan perawatan sebagai berikut.
> Jika tidak pada demam isu penghujan, lakukan dua kali penyiraman dalam sehari, yakni pagi dan sore. Jangan pada siang hari.
> Pupuk NPK sanggup ditambahkan sebanyak 1 sendok makan per lubang, satu bulan sekali.
> Dapat juga ditambahkan pupuk organik semprot daun
> Bisa ditambahkan pupuk sangkar kering ketika Cabe rawit mulai berbuah.
> Untuk hasil optimal, Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar (1) UREA 200 kg, (2) TSP 200 kg, dan (3) KCI 150 kg.

Hama dan Penyakit Tanaman Cabe Rawit
Terakhir, hal yang harus dipelajari yakni mengenali untuk membasmi hama dan banyak sekali penyakit cabai rawit. Ini pengetahuan yang penting biar diagnosis budidaya cabai rawit benar-benar sempurna dan tidak mengalami kegagalan.
Berikut ringksan wacana hama dan penyakit cabai rawit.
> Ulat grayak (Spodoptera litura). Menyerang daun hingga berlubang-lubang. Pada kondisi parah memakan habis daun dan hanya menyisakan tulang daun. Sangat menganggu proses fotosintesis.

Penanganan secara teknis sanggup diambil serempak pada malam hari, lantaran mereka rutin bekerja pada malam hari. Sebab pada siang ulat kadang turun dan bersembunyi di balik dedaunan, rumput bawah atau mulsa. Karena itu jaga kebersihan kebun cabe. Bisa juga dipasang perangkap imago hama.
Secara kimia yakni penyemprotan insektisida. Lebih baik dilakukan pada malam hari.
> Ulat Buah Cabe (Helicoverpa sp dan Spodoptera exigua). Memakan cabe, menciptakan lubang – lubang pada cabe, baik cabai merah atau hijau. Perilaku ulat sama dengan ulat cbe daun (ulat grayak). Karena itu pembasmian (baik teknis atau kimia) lebih efektif dilakukan pada malam hari.
> Tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Membuat daun cabai keriting, tebal pada pecahan bawah daun, dan pembentukan pucuk daun terhambat. lama-lama daun kuning atau ciklat kemudian kering dan mati. Sangat menghambat proses fotosintesis.
> Hama Kutu Daun (Myzus persicae). Menghisap cairan daun cabe. Daun menjadi keriting dan mati. Pengendalian secara teknis petik daun terserang dan musnahkan. Hindari menanam cabai berdekatan dengan tumbuhan semangka, melon dan kacang panjang. Secara kimiawi gunakan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.
> Lalat Buah (Bactrocera dorsalis). Sering kita temukan cabai rontok ke tanah. Ini yakni serangan lalat buah. Perhatikan cara penanganan yang benar cabai rontok ke tanah.
Secara teknis, ambil buah yang rontok dan musnahkan (bisa dibakar). Usahakan sebersih mungkin cabai yang rontok dibersihkan. Agar ulat tidak menjadi pupa dan bersemayam di dalam tanah. Karena ini akan terus mengulang siklus cabai yang rontok.

Pengendalian secara kimiawi gunakan perangkap lalat atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap sanggup dilakukan sehabis umur tumbuhan cabai satu bulan.
Bila serangan parah semprot insektisida pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
> Hama trips (Thrips). Daun cabai terdapat garis-garis keperakan, bercak-bercak kuning atau coklat. Cabe menjadi kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan lebih sering terjadi demam isu kemarau. Hama ini berperan sebagai pembawa virus dan sangat gampang menyebar.
Pengendalian teknis memanfaatkan predator alami menyerupai kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa hitam perak dengan menjaga kebersihan kebun cabai efektif menekan perkembangannya.
Secara kimiawi gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.

Penyakit Tanaman Cabe Rawit
Selain hama, penyakit yakni pengganggu yang harus ditangani dengan baik. Lakukan pemetaan penyakit cabai rawit dengan rujukan yang benar berikut ini, biar penanganan yang Anda lakukan juga sempurna sasaran dan efektif.
Secara umum penyakit tumbuhan cabai lantaran virus, bakteri, cendawan dan jamur.
> Bercak daun. Disebabkan jamur Cercospora capsici. Bercak bulat abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun. Biasa menyerang pada demam isu hujan. Karena dari jemaur, maka penyebaran terjadi lantaran tiupan spora oleh angina. Penanganan yakni dengan memastikian benih bebas pathogen. Jarak tanam lebih lebar. Jika parah lakukan fungisida.
> Patek atau antraknosa. disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan kecambah jadi layu. Indikasi pada cabai sampaumur pucuk cabai mati, wangi kering daun atau batang, pada buah wangi menyerupai terbakar.
Penyakit ini dibawa dari benih cabe.  Karena itu pastikan benih cahe sehat dan berkualitas. Bila parah lakukan peyemprotan fungisida.
> Membusuk. Ada dua jenis: wangi cabang atau wangi kuncup. Busuk cabang disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang pada demam isu hujan dengan cepat. Busuk kuncup disebabkan.
Terdapat dua macam penyakit wangi yang biasa menyerang tumbuhan cabe, yakni wangi cabang dan wangi kuncup. Busuk cabang pada tumbuhan cabai disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang ketika demam isu hujan dan penyebarannya sangat cepat. Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Indikasinya pohon menjadi hitam dan mati.
Pendegahan dengan mengurangi takaran pemupukan nitrogen menyerupai urea dan ZA. Atur jarak tanam dan kelancaran sirkulasi udara. Penyakit ini tergolong jarang terjadi.
> Layu. Penyebabnya banyak sekali jasad penganggu tumbuhan menyerupai banyak sekali jenis cendawan dan bakteri. Solusinya yakni kebersihan kebun cabe. Disarankan memakai mulsa hitam perak pada pertanian cabe, atau budidaya cabai memakai greenhouse.
> Bule atau virus kuning. Daun dan batang menguning. Penyebab virus gemini, penyakit ini sanggup dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu. Disarankan pemilihan benih awal yang sehat, penggunaan pupuk organik cair dan memakai mulsa hitam perak pada proses budidaya cabai rawit.
> Keriting daun atau mosaic. Penyebabnya Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau bau tanah dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning. Menyebar dan menular lantaran aktifitas serangga. Disarankan memakai mulsa plastik hitam perak. Warna perak mulsa dibenci oleh serangga.

Demikian ringkasan umum budidaya cabai rawit. Disarankan memakai mulsa hitam perak pada budidaya cabai rawit. Hal ini sangat membantu pada proses kontrol terhadap serangan banyak sekali penyakit dan hama cabai rawit. Salam sukses!

Komentar